
Pekan lalu, dunia telah dihebohkan oleh serangan salah satu virus yang mengakibatkan lumpuhya sistem komputer khususnya jaringan pada komputer. Serangan ini ditargetkan bagi perangkat berbasis windows yang mengenkripsi database Anda sehingga komputer otomatis terkunci serta tidak dapat diopeasikan sama sekali. Untuk menghindari hal tersebut, pentingnya pengguna mengetahui perbedaan virus dan malware agar dokumen penting bisnis Anda dapat diamankan. Berikut penjelasannya :
1. Malware
Malware, singkatan dari Malicious Software, adalah istilah umum yang mencakup semua jenis perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mengganggu operasi komputasi, dengan sistem kerja mengumpulkan informasi sensitif atau mengakses sistem keamanan pribadi. Hampir semua jenis program yang mengganggu termasuk spam mail termasuk di bawah malware. Malware meliputi virus komputer, ransomware, worm, trojan horse, rootkit, keyloggers, dialer, spyware, adware, BHOs berbahaya, perangkat lunak keamanan penipu, dll. Malware hadir dalam bentuk kode, skrip, surat. Software hack ini biasanya digunakan sebagai sarana untuk mengumpulkan statistik, data sensitif seperti : Nama, alamat, informasi kartu kredit, dll. Mengirim e-mail spam massal, data tersembunyi dari host, mengirim iklan, dll. Malware memanfaatkan kerusakan keamanan pada sistem operasi dan aplikasi. Cara yang paling umum untuk menjaga sistem dari malware mencakup perangkat lunak anti-malware dan anti-virus. Jika sistem sudah terinfeksi, maka system restore dan formatting bisa digunakan untuk memperbaiki komputer. Ada juga profesional yang bekerja untuk membersihkan komputer dari malware dengan biaya tertentu.
2. Virus
Berbeda dengan Malware, virus mempunyai sistem kerja dapat menggandakan sistem dengan cepat yang mampu menyusup ke setiap file pengguna terlebih dahulu kemudian menginfeksi serta merusak sistem yang menyebabkan suatu data / aplikasi tidak dapat diakses hingga hilang. Virus mempunyai kode program yang menempel pada sebuah program/file dan menginfeksi komputer lain melalui file tersebut. Dengan mengandalkan transfer file atau program lain agar bisa menyebar ke sistem lain. Kecepatan penyebarannya, lebih lambat dibandingkan dengan malware. Jika data Anda telah terserang virus, solusinya bersihkan sistem Anda dengan Antivirus, format aplikasi yang mencurigakan serta reset ulang pengembalian ke sistem awal.